Sebuah Fragmen untuk bunda

‘”Kau memang sudah bukan Jawa lagi. Dididik Belanda jadi Belanda, Belanda coklat semacam ini. Barangkali kau pun sudah masuk Kristen.”
“Ah, Bunda ini. ada-ada saja. Saya tetap putra Bunda yang dulu.”
“Putraku yang dulu bukan pembantah begini.”
“Dulu putra Bunda belum lagi tahu buruk-baik.
continue reading